Daftar sekarang dan dapatkan video konsultasi dengan Dokter Hewan pertama anda Gratis!
close iconDaftarkan saya!
Punya pertanyaan terkait hewan peliharaan Anda?
Video konsultasi sekarang
close icon
September 22, 2022

Infeksi Chlamydia pada kucing (Chlamydiosis)

Feline Chlamydiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Chlamydophila sp. (dulu disebut Chlamydia sp.) chlamydiosis cukup umum ditemukan pada tempat-tempat yang dihuni banyak kucing seperti shelter dan cattery.

Tidak seperti infeksi Chlamydia pada manusia, pada kucing penyakit ini menyerang saluran pernafasan bagian atas sehingga pada saat kucing sakit biasanya akan muncul gejala pada daerah mata, hidung, hingga tenggorokan.  Semua leleran yang berasal dari mata atau hidung dapat membawa bakteri ini dan menjadi sumber penularan.

 

Konsultasi dengan Dokter Hewan GRATIS Terhubung sekarang

Seberapa berbahaya penyakit Chlamydia bagi kucing?

Chlamydia pada kucing

Keparahan gejala yang muncul pada kucing dapat bervariasi, namun pada umumnya infeksi Chlamydia tidak fatal pada kucing selama dilakukan perawatan dan pengobatan yang sesuai.

Apabila tidak segera diobati, pada kucing yang tidak cukup kuat sistem imunnya, infeksinya dapat merambat ke saluran pernafasan bagian bawah dan menimbulkan peradangan pada paru atau pneumonia. Pneumonia kemudian dapat mengakibatkan kematian.

Kucing yang tidak diobati juga bisa tampak sembuh sementara namun nantinya muncul gejala lagi. Kucing-kucing inilah yang dapat menjadi pembawa Chlamydia ke kucing lain di dekatnya.

Baca juga: 5 Penyebab Mata Kucing Berair dan Cara Mengatasinya

Baca juga: Penyebab Mata Kucing Bengkak dan Cara Mengobatinya

Darimana kucing dapat terinfeksi Chlamydia?

Chlamydia Kucing

Kucing dapat tertular Chlamydia dari kontak langsung atau kontak dekat dengan kucing yang sudah sakit. Kontak langsung dapat terjadi saat satu kucing menjilat kucing lain (grooming) sementara kontak dekat dapat terjadi dari penggunaan tempat makanan dan minuman, serta kotak toilet yang sama. Oleh karena itu, penyakit ini sering menyerang dan mewabah di tempat atau rumah yang ditinggali banyak kucing.

Pada anak kucing yang baru lahir, mereka biasanya memiliki antibodi dari induknya yang dapat melindungi anak kucing dari infeksi. Pertahanan antibodi dari induk ini akan turun pada usia sekitar 2 bulan. Anak kucing muda yang masih berusia 2 hingga 6 bulan pada umumnya lebih rentan terkena infeksi Chlamydia.

Waktu sejak kontak dengan kucing yang menjadi sumber penyakit hingga kucing menunjukkkan gejala (waktu inkubasi) pada umumnya adalah 3 hingga 10 hari. Bila gejala dibiarkan tanpa dilakukan pengobatan, infeksi dapat menyebar hingga ke saluran pernafasan bagian bawah hingga paru-paru.

 

Tanda-tanda kucing terkena Chlamydia

Berikut ini merupakan tanda-tanda kucing yang terinfeksi Chlamydia:

·Konjungtivitis

Konjungtivitis Kucing

Konjungtivitis merupakan kondisi dimana terjadi peradangan pada konjungtiva atau selaput dan kelopak mata. Konjungtiva mata kucing akan mengalami masalah seperti kemerahan, sakit, dan bengkak, bahkan kucing terlihat sampai memicingkan mata hingga tidak dapat melihat.

Selain kebengkakan dan kemerahan, akan terlihat mata kucing berair (belek). Leleran ini awalnya dari bening, makin lama akan menjadi makin kental dan berwarna kekuningan hingga kehijauan.

·Bersin dan beringus

Bersin dan beringus kucing

Kucing yang terinfeksi Chlamydia dapat menunjukkan gejala bersin-bersin dan terlihat ada leleran keluar dari hidungnya. Sama seperti leleran dari mata, leleran dari hidung awalnya terlihat encer dan bening namun seiring perkembangan penyakit, akan semakin kental dan berwarna kekuningan hingga kehijauan.

·Demam

Walaupun tidak selalu, gejala demam dapat muncul pada infeksi Chlamydia pada kucing.

·Lesu

Lesu kucing

Selama periode infeksi, kucing juga dapat terlihat lesu dan tidak mau makan. Saat infeksi cukup parah, tidak mau makan dan minum dapat menyebabkan dehidrasi dan bila hal ini terjadi sebaiknya kucing dibawa ke dokter hewan untuk penanganan segera.

·Tidak bergejala

Pada kucing dengan pertahanan tubuh yang kuat, infeksi Chlamydia bisa jadi tidak menimbulkan gejala. Walaupun demikian, bukan berarti bakteri ini tidak ada di dalam tubuh kucing.

Kucing tanpa gejala seperti ini berpotensi menjadi pembawa penyakit dan dapat menularkan penyakit ke kucing lain yang kontak dengan kucing tersebut.

 

Cara mengetahui kalau kucing terinfeksi Chlamydia

kucing terinfeksi Chlamydia

Flu kucing dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan lain-lain. Contoh penyakit selain Feline Chlamydiosis, ada pula Feline Calicivirus dan Feline Herpesvirus. Lalu bagaimana cara mengetahui kalau kucing terinfeksi bakteri ini atau bukan?

Karena Chlamydiosis terutama menyerang pada mata dan saluran pernafasan atas, dokter hewan akan memeriksa terutama pada bagian mata dan hidung.

Gejala klinis Chlamydiosis yang paling menciri adalah konjungtivitis, namun konjungtivitis sendiri juga bisa terjadi karena sebab lain. Oleh sebab itu dokter hewan perlu mengetahui sejarah penyakit kucing dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat menyebabkan kucing sakit seperti penyakit-penyakit yang disebutkan diatas atau jika mata terluka dalam.

Untuk mendapatkan diagnosa pasti untuk kucing yang terinfeksi Chlamydia, biasanya akan diambil sampel dari leleran pada mata dan hidung kucing sakit untuk diperiksa di laboratorium dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

 

Pengobatan kucing yang terkena Chlamydia

kucing dokter hewan

Dokter hewan biasanya akan memberikan antibiotik pada kucing yang terinfeksi Chlamydia. Bentuk antibiotik yang diberikan berupa obat minum tapi bila parah dokter hewan juga mungkin akan memberikan tambahan obat tetes pada mata kucing.

Pemberian obat antibiotik untuk infeksi bakteri ini diberikan dalam waktu minimum 4 minggu. Karena sifat penyakitnya yang bisa tidak menimbulkan gejala, disarankan pengobatan dilakukan pada semua kucing yang tinggal bersama.

Pemberian antibiotik juga harus diselesaikan sesuai anjuran dokter hewan. Walau gejala tampak membaik, bukan berarti antibiotik bisa berhenti diberikan sewaktu-waktu. Obat selain itu yang bersifat untuk meredakan gejala dapat diberikan sesuai munculnya gejala saja.

Baca juga: Tumor Mata pada Kucing

Punya pertanyaan tentang hewan peliharaan Anda? Terhubung sekarang

Bagaimana cara mencegah kucing tertular Chlamydia?

·Selalu menjaga kebersihan dan mengurangi kontak dengan kucing lain yang berpotensi menjadi sumber penyakit

Tidak hanya untuk mencegah Chlamydia, menjaga kebersihan juga penting untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit lain. Kucing yang punya akses untuk keluar rumah dan bertemu kucing lain tentunya memiliki resiko tertular lebih tinggi daripada yang hanya tinggal di rumah. Populasi kucing yang tinggi juga merupakan resiko dapat tertularnya penyakit ini.

Pada rumah yang ditinggali kucing lebih dari satu, apabila ada kucing yang sudah terlanjur sakit, isolasi kucing tersebut dari kucing lain yang sehat. Jangan menggunakan alat atau barang yang sama untuk kucing sakit dan sehat karena dapat menjadi pembawa penyakit. Bersihkan dan desinfeksi tempat makan, mainan, kotak pasir, dan semua yang kontak dengan kucing sakit sebelum bisa dipakai pada kucing yang sehat.

Selain itu, pastikan kucing sudah benar-benar sehat sebelum dapat kembali berinteraksi dengan kucing sehat lainnya.

Untuk pemilik kucing juga jangan lupa menjaga kebersihan untuk diri sendiri. Walaupun kasus penularan ke manusia tidak umum terjadi, ada baiknya bagi pemilik kucing untuk sering mencuci tangan setelah kontak terutama dengan kucing yang sakit. Selain mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer juga dianjurkan setelah kontak dengan kucing yang sakit.

·Vaksinasi

Vaksinasi kucing

Vaksin Chlamydia sebenarnya tidak termasuk dalam 3 vaksin utama kucing (Panleukopenia, Calici, Rhinotracheitis), namun vaksin ini tersedia dan sangat dianjurkan terutama bagi kucing-kucing yang berada di rumah atau tempat yang ditinggali banyak kucing seperti misalnya pada shelter dan cattery dimana sulit untuk membasmi penyakit ini apabila sudah masuk ke lingkungan.

Pada umumnya dokter hewan akan melakukan vaksinasi untuk Chlamydia ketika kucing masih berusia muda yaitu sekitar 8-9 minggu dan diulang 3-4 minggu kemudian pada saat kucing berusia kurang lebih 12 minggu. Setelah itu vaksin ulangan sebaiknya diberikan setiap tahun selama kucing beresiko tertular penyakit ini.

Pada kucing yang berusia lebih dari 16 minggu, pemberian vaksin juga diberikan 2 kali dengan jarak 3 sampai 4 minggu diantara vaksin dosis pertama dan kedua.

Selalu diskusikan kondisi kucing ke dokter hewan untuk mengetahui bagaimana manajemen yang tepat untuk merawat kesehatan kucing yang terinfeksi penyakit ini.

Untuk itu sekarang Anda tidak perlu repot untuk bisa berdiskusi dengan dokter hewan dari rumah karena di Pawlyclinic Anda dapat melakukan konsultasi dokter hewan secara online. Di Pawlyclinic ada banyak dokter hewan berpengalaman yang bisa membantu Anda di waktu janji temu yang Anda tentukan sendiri.

Untuk mulai mendaftar dan membuat janji temu klik disini.

Artikel lain yang mungkin anda sukai