Daftar sekarang dan dapatkan video konsultasi dengan Dokter Hewan pertama anda Gratis!
close iconDaftarkan saya!
Punya pertanyaan terkait hewan peliharaan Anda?
Video konsultasi sekarang
close icon
October 16, 2023

Kucing Bersin Terus: Bahaya dan Cara Mengatasinya

Penyakit kucing bersin terus adalah kondisi ketika kucing sering bersin tanpa henti, mengapa hal ini terjadi masih belum diketahui. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Mengapa sering bersin? Ini bisa menjadi tanda adanya penyakit yang perlu diperhatikan. Alasan sering bersin adalah karena masalah kesehatan. Bersin berulang pada kucing bisa jadi menunjukkan adanya penyakit flu atau iritasi hidung. Selain itu, gejala lain seperti batuk dan pilek juga dapat menyertai kucing yang mengalami penyakit flu dan bersin terus.

Apa penyebab kucing sering bersin? Bagaimana pengobatan flu yang tepat untuk kucing dengan gejala ini? Baik itu flu kucing, alergi, atau infeksi, mengetahui penyebab yang mendasarinya akan membantu dalam memberikan perawatan yang sesuai. Apabila kucing Anda sering bersin, penting untuk memahami sumber masalahnya. Jangan biarkan kucing Anda menderita penyakit flu dalam jangka waktu yang lama tanpa penanganan medis yang tepat, terutama jika kucing sering bersin.

Dalam blog ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang penyebab pada kucing yang bersin terus. Mari kita cari tahu cara merawat kesehatan si manis berbulu kesayangan Anda yang rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit yang umum terjadi pada kucing adalah flu kucing, yang ditandai dengan sering bersin.

Konsultasi dengan Dokter Hewan GRATIS Terhubung sekarang

1. Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan, termasuk penyakit flu, merupakan salah satu penyebab umum kucing yang bersin terus. Virus seperti flu, virus herpes, dan calicivirus dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada kucing. Gejala flu kucing meliputi demam, mata berair, hidung tersumbat, dan batuk ringan.

Menular di Lingkungan Padat

Infeksi saluran pernapasan biasanya menular antara kucing-kucing di lingkungan yang padat. Ketika banyak kucing tinggal dalam ruang yang sempit, risiko penyebaran virus meningkat secara signifikan. Misalnya, jika Anda memiliki beberapa kucing dalam rumah yang kecil, kemungkinan mereka akan saling menularkan infeksi dengan cepat.

Selain itu, jika Anda memelihara kucing di lingkungan komunal seperti penampungan hewan atau cattery, ada kemungkinan lebih besar bahwa infeksi saluran pernapasan akan menyebar dengan mudah antara hewan-hewan tersebut. Faktor-faktor lain seperti stres, flu kucing, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

Perawatan Medis untuk Infeksi Saluran Pernapasan

Perawatan medis mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan pada kucing. Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda mengalami infeksi ini karena sering bersin atau gejala lainnya, segera bawa ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dokter hewan mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan seperti tes darah atau swab hidung untuk mengidentifikasi virus flu kucing penyebab infeksi. Berdasarkan hasil tes, dokter hewan akan meresepkan obat yang sesuai untuk mengatasi flu kucing, seperti antibiotik jika ada tanda-tanda sinusitis atau pneumonia.

Sinusitis dan Pneumonia

Dua komplikasi umum dari infeksi saluran pernapasan pada kucing adalah sinusitis dan pneumonia. Sinusitis terjadi ketika infeksi menyebar ke sinus kucing, menyebabkan radang pada rongga hidung. Gejalanya meliputi flu kucing, yaitu bersin berulang, keluarnya lendir dari hidung, dan kemungkinan bengkak di daerah sekitar mata.

Pneumonia, di sisi lain, terjadi ketika infeksi menyebar ke paru-paru kucing. Ini dapat mengakibatkan flu kucing yang lebih serius, batuk flu kucing, sesak napas, kehilangan nafsu makan, dan lemahnya sistem pernapasan. Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda mengalami salah satu komplikasi ini, penting untuk segera membawa mereka ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan

Untuk mencegah infeksi saluran pernapasan pada kucing Anda atau membatasi penyebarannya jika ada kasus di lingkungan Anda, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda ambil:

  • Vaksinasi: Pastikan kucing Anda mendapatkan vaksinasi rutin untuk melindungi mereka dari virus penyebab infeksi saluran pernapasan.
  • Kebersihan Lingkungan: Pastikan kandang atau tempat tidur kucing Anda selalu bersih. Bersihkan dengan desinfektan yang aman untuk hewan peliharaan secara teratur.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab dari gejala kucing yang bersin terus. Bakteri dapat menyebabkan infeksi saluran napas atas pada kucing. Gejalanya meliputi batuk parah, demam, kehilangan nafsu makan, dan lendir kuning atau hijau dari hidungnya.

Bakteri sebagai Penyebab Utama

Bakteri adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi pada tubuh kucing. Bakteri ini menyebar melalui udara dan kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi.

Gejala Infeksi Bakteri

Kucing yang mengalami infeksi bakteri pada saluran pernapasan atas akan menunjukkan beberapa gejala khas. Batuk parah adalah salah satu gejala utama yang biasanya dialami oleh kucing tersebut. Selain itu, mereka juga mungkin mengalami demam, kehilangan nafsu makan, dan lendir kuning atau hijau dari hidungnya.

Pencegahan Infeksi Bakteri

Pencegahan melalui vaksinasi juga penting untuk mencegah infeksi bakteri pada kucing. Vaksinasi rutin dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kucing terhadap bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan atas. Dengan demikian, risiko kucing terkena infeksi dapat berkurang secara signifikan.

Perbedaan Antara Virus dan Bakteri

Perlu diketahui bahwa virus dan bakteri adalah dua hal yang berbeda. Virus adalah parasit mikroskopis yang tidak dapat hidup atau berkembang biak tanpa sel inang. Sementara itu, bakteri adalah organisme hidup yang mandiri dan dapat berkembang biak di luar sel inang.

Virus herpes (Feline Herpesvirus/FHV) adalah salah satu virus yang umum menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas pada kucing. Infeksi ini sering disebut sebagai flu kucing atau rhinotracheitis viral. Gejalanya mirip dengan infeksi bakteri, termasuk bersin-bersin, batuk, lendir dari hidung, demam, dan kehilangan nafsu makan.

Namun, pengobatan untuk virus herpes pada kucing berbeda dengan pengobatan untuk infeksi bakteri. Tidak ada obat antivirus yang efektif untuk mengobati virus herpes pada kucing. Yang bisa dilakukan hanyalah memberikan perawatan suportif seperti menjaga kebersihan, memberikan makanan yang lezat dan bergizi, serta memastikan kucing mendapatkan istirahat yang cukup.

3. Peradangan dan Iritasi

Peradangan dan iritasi hidung dapat menjadi penyebab kucing yang bersin terus. Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan peradangan hidung pada kucing. Gejalanya meliputi bersin berulang, gatal-gatal di hidung, dan hidung tersumbat.

Alergi Terhadap Debu dan Serbuk Sari

Salah satu penyebab umum kucing yang bersin terus adalah alergi terhadap debu dan serbuk sari. Kucing bisa sangat sensitif terhadap partikel-partikel kecil ini yang ada di udara. Ketika mereka menghirup debu atau serbuk sari tersebut, sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi dengan cara meradang dan mengiritasi saluran pernapasan.

Untuk mengurangi gejala peradangan ini, penting untuk menjaga kebersihan rumah Anda agar bebas dari debu dan serbuk sari. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  • Bersihkan rumah secara rutin dengan menggunakan alat pembersih seperti vakum atau lap basah untuk menyingkirkan debu.
  • Hindari penggunaan karpet tebal atau tirai berat yang dapat menahan banyak debu.
  • Gantilah seprai dan sarung bantal secara rutin untuk mencegah penumpukan debu di tempat tidur.
  • Gunakan pembersih ruangan tanpa aroma tambahan atau parfum yang dapat memicu reaksi alergi pada kucing.

Alergi Terhadap Bahan Kimia Tertentu

Selain debu dan serbuk sari, kucing juga dapat mengalami alergi terhadap bahan kimia tertentu. Bahan kimia seperti parfum, deterjen, atau produk pembersih rumah tangga lainnya dapat menyebabkan iritasi hidung pada kucing dan memicu serangkaian bersin yang berkepanjangan.

Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda menderita alergi terhadap bahan kimia tertentu, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

  1. Hindari penggunaan produk-produk dengan bahan kimia yang dikenal sebagai pemicu alergi pada kucing.
  2. Gunakan produk pembersih alternatif yang lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
  3. Pastikan untuk menyimpan produk-produk tersebut di tempat yang aman dan tidak dapat dijangkau oleh kucing.

Perawatan 

Selain menghindari alergen potensial, memberikan perawatan simptomatik juga penting dalam mengurangi gejala peradangan dan iritasi pada kucing yang bersin terus. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan termasuk:

  • Membersihkan hidung kucing secara lembut dengan menggunakan tisu basah atau kapas untuk membantu menghilangkan lendir atau partikel-partikel kecil yang mungkin menyumbat saluran pernapasan.
  • Memastikan area sekitar kucing tetap bersih dan bebas dari debu atau zat-zat iritan lainnya.
  • Memberikan makanan berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kucing.
  • Menjaga kelembapan udara di dalam rumah dengan menggunakan penghumidifier untuk membantu mengurangi iritasi hidung.

4. Terdapat Bahan Asing

Ketika kucing kita terus-menerus bersin, mungkin ada benda asing yang masuk ke hidungnya. Benda asing seperti rumput atau serpihan tanaman dapat mengiritasi hidung kucing dan menyebabkan gangguan pernapasan. Gejalanya meliputi bersin berulang, upaya meniup keluar benda asing dari hidung, dan bahkan lendir darah yang keluar dari hidungnya.

Benda Asing Menyebabkan Iritasi

Benda asing yang masuk ke hidung kucing dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasannya. Misalnya, jika sehelai rumput masuk ke dalam hidung kucing, hal itu bisa membuatnya merasa tidak nyaman dan terganggu. Karena iritasi ini, kucing akan cenderung bersin secara berulang-ulang untuk mencoba membersihkan hidungnya.

Mengeluarkan Benda Asing dengan Cepat

Penting untuk segera mengeluarkan benda asing tersebut agar tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut pada kucing kita. Jika kita melihat bahwa kucing kita sedang berusaha meniup keluar benda asing dari hidungnya, kita bisa memberikan bantuan dengan cara-cara berikut:

  1. Berikan ruang privasi: Kita harus memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi kucing agar dia merasa aman saat mencoba mengeluarkan benda asing tersebut.
  2. Perhatikan dengan seksama: Amati tanda-tanda ketidaknyamanan pada kucing kita seperti bersin berulang, menggosok hidungnya dengan tangan atau benda lain, atau lendir darah yang keluar dari hidungnya.
  3. Bantu dengan lembut: Jika kita melihat bahwa kucing kita sedang berusaha meniup keluar benda asing, kita bisa membantu dengan cara meniup lembut di sekitar hidungnya untuk membantu mendorong keluarnya benda asing tersebut.

Kunjungi Dokter Hewan

Jika upaya mengeluarkan benda asing tidak berhasil atau jika kita merasa bahwa situasinya semakin memburuk, maka penting untuk segera mengunjungi dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing kita. Mereka mungkin menggunakan alat khusus seperti pinset kecil untuk mengeluarkan benda asing secara hati-hati.

Pencegahan Lebih Lanjut

Selain itu, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar kucing kita terhindar dari masalah ini:

  • Pastikan area tempat tinggal kucing bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti serpihan tanaman atau rumput liar.
  • Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan rumah secara teratur agar tidak ada debu atau partikel-partikel kecil lainnya yang dapat masuk ke hidung kucing.
  • Sediakan mainan yang aman: Berikan mainan-mainan yang aman dan sesua i ukuran bagi kucing kita sehingga mereka tidak cenderung mengunyah objek-objek yang berpotensi menjadi benda asing.

Dalam beberapa kasus, penyebab bersin berkepanjangan pada kucing dapat berkaitan dengan masalah lain seperti infeksi atau alergi.

5. Penyakit Gigi

Masalah gigi pada kucing dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk bersin berulang. Infeksi gigi dan radang gusi dapat memicu iritasi pada hidung dan saluran pernapasan kucing, yang kemudian mengakibatkan seringnya kucing bersin. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah bau napas tidak sedap, pembengkakan di sekitar mulut, dan kesulitan makan.

Perawatan gigi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi kucing. Jika Anda melihat adanya tanda-tanda masalah gigi pada kucing Anda, seperti penumpukan plak atau tartar yang terlihat jelas, gusi merah atau bengkak, atau bahkan gigi yang tanggal atau patah, segera hubungi dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kucing dengan masalah gigi atau gusi yang buruk juga dapat mengalami gejala bersin berulang.

Ketika terjadi infeksi pada gigi atau radang gusi pada kucing, hal ini bisa menyebabkan iritasi hidung dan saluran pernapasan. Kondisi ini akan membuat kucing merasa tidak nyaman dan cenderung bersin secara berulang. Bersin ini merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritasi.

Selain bersin berulang, kondisi tersebut juga bisa disertai dengan gejala lain seperti ingus berlebihan atau lendir hidung yang keluar secara terus-menerus. Kondisi ini menandakan adanya reaksi peradangan pada saluran pernapasan akibat masalah gigi atau gusi yang buruk.

Infeksi gigi dan radang gusi dapat menyebabkan iritasi hidung dan saluran pernapasan pada kucing.

Infeksi gigi dan radang gusi pada kucing dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada hidung dan saluran pernapasan. Hal ini disebabkan oleh penyebaran bakteri dari mulut ke bagian lain tubuh, termasuk hidung dan saluran pernapasan. Iritasi tersebut kemudian memicu gejala seperti bersin berulang.

Selain itu, infeksi gigi juga bisa menjadi sumber infeksi lainnya di dalam tubuh kucing. Bakteri dari infeksi gigi dapat menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lain, seperti jantung atau ginjal. Oleh karena itu, penting untuk segera mengobati masalah gigi kucing agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Gejalanya meliputi bau napas yang tidak sedap, pembengkakan di sekitar mulut, dan kesulitan makan.

Masalah gigi atau gusi yang buruk pada kucing juga dapat ditandai dengan adanya bau napas yang tidak sedap. Bau napas ini disebabkan oleh adanya infeksi atau penumpukan plak bakteri di dalam mulut kucing. Selain itu, pembengkakan di sekitar mulut juga bisa terjadi karena reaksi inflamasi akibat infeksi atau radang gusi.

Kondisi tersebut tentu saja akan membuat kucing merasa tidak nyaman saat makan. Kucing dengan masalah gigi atau gusi yang buruk mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan.

Punya pertanyaan tentang hewan peliharaan Anda? Terhubung sekarang

6. Neoplasia (Tumor)

Tumor atau pertumbuhan abnormal di saluran pernapasan juga bisa menjadi penyebab dari gejala kucing yang bersin terus. Tumor ini bisa jinak atau ganas, dan dapat mempengaruhi hidung, sinus, atau tenggorokan kucing. Gejalanya meliputi bersin berulang, hidung tersumbat, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

Tumor Jinak atau Ganas

Ketika kita mendengar kata "tumor," seringkali yang terlintas dalam pikiran adalah sesuatu yang ganas atau berbahaya. Namun, tidak semua tumor pada kucing bersifat ganas. Ada juga tumor yang jinak, artinya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya dan cenderung tidak mengancam nyawa kucing.

Namun demikian, baik tumor jinak maupun ganas dapat menyebabkan gejala kucing yang bersin terus. Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda mungkin memiliki tumor sebagai penyebabnya, sangat penting untuk segera membawa mereka ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.

Gejala Khas

Salah satu tanda utama adanya tumor di saluran pernapasan adalah bersin berulang secara persisten. Kucing mungkin akan sering bersin tanpa henti selama beberapa waktu tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mereka juga mungkin mengalami hidung tersumbat secara kronis.

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang harus diperhatikan jika Anda mencurigai adanya tumor pada kucing Anda. Misalnya, kucing mungkin kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang tidak wajar. Jika Anda melihat gejala-gejala ini pada kucing Anda, segera periksakan mereka ke dokter hewan untuk evaluasi lebih lanjut.

Diagnosis dan Pengobatan

Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat tentang adanya tumor pada kucing, biasanya diperlukan tes tambahan seperti biopsi atau pencitraan medis. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tumor untuk dianalisis di laboratorium. Pencitraan medis seperti sinar-X atau CT scan juga bisa membantu dalam menentukan lokasi dan ukuran tumor.

Pengobatan untuk tumor pada kucing akan sangat tergantung pada jenis tumor yang didiagnosis dan kondisi umum kesehatan kucing tersebut. Beberapa opsi pengobatan yang mungkin termasuk pembedahan untuk mengangkat tumor, kemoterapi (penggunaan obat-obatan anti-kanker), atau radioterapi (paparan sinar radiasi).

Dalam beberapa kasus, pengobatan hanya dapat memberikan perpanjangan hidup sementara bagi kucing yang terkena tumor ganas. Namun, jika tumor tersebut bersifat jinak dan dapat diangkat sepenuhnya melalui operasi, prognosisnya biasanya lebih baik.

Pencegahan

Sayangnya, tidak ada cara pasti untuk mencegah perkembangan tumor pada kucing. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko terjadinya penyakit ini:

  • Pastikan bahwa kucing Anda menjalani pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter hewan.

Kapan Perlu Dibawa ke Dokter Hewan?

Setelah mengeksplorasi beberapa penyebab umum mengapa kucing bisa bersin terus, penting untuk memahami kapan perlu membawa kucing Anda ke dokter hewan. Jika kucing Anda mengalami gejala yang berkepanjangan atau semakin parah, seperti demam, nafsu makan menurun, batuk, atau keluar lendir yang berlebihan dari hidungnya, segera bawa ia ke dokter hewan. Jika Anda melihat darah dalam lendir yang dikeluarkan oleh kucing Anda atau jika ia tampak sangat lemah dan tidak aktif, ini juga merupakan tanda-tanda bahwa kunjungan ke dokter hewan sangat penting.

Dalam beberapa kasus, kondisi seperti infeksi saluran pernapasan atas dapat menjadi serius dan memerlukan perawatan medis segera. Seiring dengan itu, jika Anda merasa khawatir dengan perilaku atau gejala lain yang ditunjukkan oleh kucing Anda selain bersin terus, lebih baik berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pastikan untuk memberikan detail lengkap tentang riwayat kesehatan kucing serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dokter hewan secara jujur dan akurat.

FAQs

Apakah bersin terus pada kucing selalu menjadi tanda penyakit?

Tidak selalu. Bersin pada kucing bisa disebabkan oleh banyak faktor termasuk iritasi ringan atau debu di lingkungan sekitar mereka. Namun, jika bersin berlanjut dan disertai gejala lain seperti demam atau nafsu makan menurun, sebaiknya kucing Anda diperiksa oleh dokter hewan.

Apakah saya perlu khawatir jika kucing saya bersin setelah bermain di luar?

Bersin setelah bermain di luar bisa menjadi reaksi normal terhadap debu atau alergen di lingkungan. Namun, jika bersin terus-menerus atau disertai dengan gejala lain yang mencemaskan, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan untuk pemeriksaan.

Bagaimana cara mencegah infeksi saluran pernapasan pada kucing?

Anda dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan pada kucing dengan memberikan vaksinasi yang tepat dan menjaga kebersihan lingkungan hidupnya. Hindari kontak langsung dengan kucing-kucing yang sakit dan pastikan ia mendapatkan nutrisi yang baik serta istirahat yang cukup.

Apakah penyakit gigi dapat menyebabkan kucing bersin terus?

Ya, penyakit gigi seperti radang gusi atau abses gigi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan atas dan mengakibatkan seringnya bersin pada kucing. Jika Anda mencurigai masalah gigi sebagai penyebabnya, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah tumor dapat menjadi penyebab kucing bersin terus?

Ya, neoplasia atau tumor juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab kucing bersin terus. Jika Anda melihat perubahan perilaku atau gejala lain yang mencurigakan pada kucing Anda, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.

Artikel lain yang mungkin anda sukai